Kali ini saya lagi tertarik banget dengan topik "jerawat". Mau tau kenapa? Simply because I got acne all over my face, alias sedang jerawatan. Sedih banget ya aku? I know..
Anyway, karena jerawatan kali ini benar-benar sadis menyerangku dan level keparahannya adalah yang terparah sepanjang usiaku, ya meskipun gak separah jerawat batu yang sampe meninggalkan bopeng di muka, tapi tetep ya yang biasanya kulit muka mulus, akhirnya dunia serasa runtuh begitu liat segerombolan jerawat bertengger di muka. (Di bawah ini saya gak pake contoh foto muka saya yang berjerawat, siapa sih yang pede difoto waktu muka lagi jerawatan? hehe)
Oke back to the problem, banyak yang bilang bahwa jerawatan itu penyebabnya macam-macam, di antaranya adalah:
- Produksi minyak berlebihan. Tumpukan minyak berkolaborasi dengan bakteri maka terciptalah jerawat.
- Sel-sel kulit mati. Minyak yang bercampur dengan sel kulit mati yang menumpuk juga berakibat terbentuknya penyumbat yang menjadi bintik hitam atau putih. Ini bisa terjadi di bagian tubuh mana saja tidak hanya muka.
- Bakteri. Inilah yang menyebabkan timbulnya iritasi dan peradangan, jika sudah parah dan membengkak maka timbullah jerawat batu yang bekas lukanya seperti bekas cacar yang permanen. (Thank God jerawat saya bukan tipe yang inih!)
- Kosmetik. Untuk mereka yang suka menggunakan foundation dan bedak, ini bisa menyumbat pori-pori.
- Obat-obatan. Konsumsi obat kortikosteroid, baik oral (obat minum) maupun topical (obat oles), yang mengakibatkan daya tahan tubuh menurun, juga meningkatkan potensi timbulnya jerawat karena aktivitas bakteri patogen yang meningkat.
- Faktor Keturunan. Jika orang tua pada masa mudanya berjerawat, bisa dipastikan anak-anaknya pun mengalami hal yang sama.
- Faktor Lingkungan. Polusi ditambah gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, tidur yang tidak teratur dapat memicu timbulnya jerawat.
- Hormon. Perubahan hormonal yang dapat menjadi pemicu timbulnya jerawat adalah masa menstruasi, kehamilan, pemakaian pil KB, dan stress. Yang terakhir ini nih yang paling sulit dihindari, adakah orang yang hidupnya benar-benar bebas dari stress? Galau ringan, galau akut? *curcol
